7 Bacaan Zikir Penenang Hati, Lengkap dengan Doa: Menemukan Ketenangan dengan Mengingat Allah
Dengan zikir, kita merasa lebih dekat dengan Sang Pencipta, yang pada akhirnya memberikan rasa aman dan nyaman
BARISANNEWS.COM – Zikir penenang
hati adalah salah satu cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah dan
menemukan ketenangan hati dan pikiran.
Terlebih lagi era Sekarang ini,
dalam kehidupan sehari-hari yang penuh dengan tekanan dan tantangan, mengingat
Allah melalui zikir dapat memberikan kedamaian dan ketenteraman batin.
Manfaat zikir penenang hati oleh
karena ketika kita mengingat Allah, hati kita menjadi tenang. Hal ini karena
zikir membantu kita fokus pada hal-hal yang positif dan mengalihkan perhatian
dari kekhawatiran duniawi.
Dengan zikir, kita merasa lebih
dekat dengan Sang Pencipta, yang pada akhirnya memberikan rasa aman dan nyaman
dalam menghadapi berbagai situasi hidup.
Sebagaimana Allah Swt berfirman
dalam surah Ar-Ra’d ayat 28:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ
قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
“Allażīna āmanụ wa taṭma`innu
qulụbuhum biżikrillāh, alā biżikrillāhi taṭma`innul-qulụb”
Artinya: “(yaitu) orang-orang
yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28).
Allah Swt berfirman dalam surah
Al-Ahzab ayat 42:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟
ٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
Artinya: “Hai orang-orang
yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab: 42).
7 Bacaan Zikir Penenang Hati
dan Pikiran
Berikut ini tujuh bacaan zikir
penenang hati, selain itu akan memberikan ketenangan pada pikiran dan upaya
mendekatkan diri kepada Allah Swt.
1. Membaca Lā haula wa lā
quwwata illā billāhil ‘aliyyil azhīmi
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
العَلِيِّ العَظِيْمِ
Lā haula wa lā quwwata illā
billāhil ‘aliyyil azhīmi
Artinya, “Tiada daya dan
upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi maha agung.”
Dikutip dari NU Online, Syekh M
Nawawi Al-Bantani menyebutkan sejumlah keutamaan lafal Lā haula wa lā quwwata
illā billāhil ‘aliyyil azhīmi.
Ia mengutip hadits riwayat Ibnu
Abid Dunya perihal orang yang melazimkan pembacaan lafal Lā haula wa lā quwwata
illā billāhil ‘aliyyil azhīmi.
ومن خواصها ما في فوائد الشرجي قال ابن أبي الدنيا
بسنده إلى النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال من قال كل يوم لا حول ولا قوة إلا بالله
العلي العظيم مئة مرة لم يصبه فقر أبدا اهـ
Artinya, “Salah satu
keistimewaan lafal hauqalah ini adalah apa yang disebutkan di dalam Fawaidus
Syarji, yaitu hadits riwayat Ibnu Abid Dunya dengan sanad tersambung hingga
Rasulullah SAW bahwa ia bersabda, ‘Siapa saja yang membaca Lā haula wa lā
quwwata illā billāhil ‘aliyyil azhīmi setiap hari sebanyak 100 kali, maka ia
selamanya takkan ditimpa oleh kefakiran,’” (Lihat Syekh M Nawawi Banten,
Kasyifatus Saja, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah], halaman 5).
2. Laa ilaha illallah
al-malikul haqqul mubin
Bacaan zikir 100 kali:
لَا إِلهَ إِلَّا اللَّهُ الْمَلِكُ
الْحَقُّ الْمُبِينُ
Artinya: “Tiada Tuhan selain
Allah, Tuhan yang maha benar dan nyata.”
Sebagaimana Rasulullah Saw
bersabda:
مَنْ قَالَ لَا إِلهَ إِلَّا اللَّهُ
الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ فِي كُلِّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَ لَهُ أَمَانًا
مِنَ الْفَقْرِ، وَيُؤْمَنُ مِنْ وَحْشَةِ الْقَبْرِ، وَاسْتُجْلِبَ بِهِ الْغِنَى،
وَاسْتُقْرِعَ بِهِ بَابُ الْجَنَّةِ
Artinya: “Siapa yang setiap
hari mengucapkan laa ilaha illallah al-malikul haqqul mubin 100x, maka ia aman
dari kefaqiran, aman dari kengerian kubur, akan menjadi magnet kekayaan, dan
pintu surga akan diketuk dengannya”
3. Laa ilaha illallah
Rasulullah Saw bersabda:
فَإِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ
مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ . يَبْتَغِى بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ
Artinya: “Sesungguhnya Allah
mengharamkan neraka, bagi siapa yang mengucapkan La Ilaha Illallah (Tiada
sesembahan yang benar disembah selain Allah) yang dengannya mengharap wajah
Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Bacaan zikir:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ
Artinya: “Tiada sesembahan
yang benar disembah selain Allah Swt.”
4. Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah,
lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ’ala kulli syay-in qodiir
Membaca zikir Laa ilaha illallah
sehari 100 kali memiliki beragam keutamaan sebagaimana hadis Rasulullah Saw:
مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ ، وَلَهُ الْحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَىْءٍ قَدِيرٌ . فِى يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ ، كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ
، وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ ، وَكَانَتْ
لَهُ حِرْزًا مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِىَ ، وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ
بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ ، إِلاَّ أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ
“Barangsiapa mengucapkan “laa
il aha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa
’ala kulli syay-in qodiir” [tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan
benar kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan segala
pujian. Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu] dalam sehari sebanyak 100
kali, maka baginya sama dengan sepuluh budak (yang dimerdekakan, pen), dicatat
baginya 100 kebaikan, dihapus darinya 100 kejelekan, dan dia akan terlindung
dari setan pada siang hingga sore harinya, serta tidak ada yang lebih utama
darinya kecuali orang yang membacanya lebih banyak dari itu.” (HR. Bukhari
dan Muslim)
Bacaan zikir 100 kali:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ ، وَلَهُ الْحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ
قَدِيرٌ
“tidak ada sesembahan yang
berhak disembah dengan benar kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya,
milik-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala
sesuatu.”
5. Sayyidul istighfar
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ
إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا
اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ.
وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا
أَنْتَ
Allahumma anta rabbi, la ilaha
illa anta khalaqtani. Wa ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa‘dika
mastatha‘tu. A‘ûdzu bika min syarri ma shana‘tu. Abu’u laka bini‘matika
‘alayya. Wa abû’u bidzanbi. Faghfirli. Fa innahu la yaghfirudz dzunuba illa
anta.
Artinya: “Ya Allah, Engkau
adalah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau yang telah menciptakanku. Aku
adalah hamba-Mu. Dan aku atas tanggungan dan janji-Mu selama aku masih mampu.
Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang telah aku perbuat. Aku mengakui
nikmat yang Kau berikan kepadaku. Aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku.
Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.”
6. Membaca ayat Kursi
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ
الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا
فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا
بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ
بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا،
وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
“Allah, tidak ada ilah (yang
berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di
langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa
seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat
memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al Baqarah:
255).
7. Membaca tasbih, tahlil,
dan tahmid
قَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْكُنَّ بِالتَّسْبِيحِ وَالتَّهْلِيلِ وَالتَّقْدِيسِ
وَاعْقِدْنَ بِالْأَنَامِلِ فَإِنَّهُنَّ مَسْئُولَاتٌ مُسْتَنْطَقَاتٌ وَلَا تَغْفُلْنَ
فَتَنْسَيْنَ الرَّحْمَة
“Rasulullah Saw berkata
kepada kami, ‘Hendaknya kalian bertasbih (ucapkan subhanallah), bertahlil
(ucapkan laa ilaha illallah), dan bertaqdis (mensucikan Allah), dan
himpunkanlah (hitunglah) dengan ujung jari jemari kalian karena itu semua akan
ditanya dan diajak bicara, janganlah kalian lalai yang membuat kalian lupa
dengan rahmat Allah.’” (HR. Tirmidzi).
Doa Setelah Membaca Zikir Penenang Hati
Adapun setelah mengamalkan bacaan
zikir penenang hati, berikut ini doa yang dapat jadikan permohonan dan amalan:
1. Doa menghilangkan rasa
cemas dan ketakutan
اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ
مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوذُ بِكَ
مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّ
جَالِ
Allahumma inni a’udzubika minal
hammi wal huzni, wal ajzi, wal kasali, wal bukhli, wal jubni, wal dholaid
daini, wa gholabatir rijali.
Artinya: “Ya Tuhanku, aku
berlindung pada-Mu dari rasa sedih serta duka cita ataupun kecemasan, dari rasa
lemah serta kemalasan, dari kebakhilan serta sifat pengecut, dan beban hutang
serta tekanan orang-orang (jahat).”
2. Doa agar hati tenang
أَللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ نَفْسًا
بِكَ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ، وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ
“Allahumma inni as aluka nafsaan
bika muthma innah tu,minu biliqooika watardho biqodoika wataqna’u bi’athoika.”
Artinya: “Ya Allah, aku
memohon kepada-Mu jiwa yang merasa tenang kepada-Mu, yang yakin akan bertemu
dengan-Mu, yang ridha dengan ketetapan-Mu, dan yang merasa cukup dengan
pemberian-Mu.”
3. Doa agar teguh pendirian
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا
وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Rabbanaa afrigh ‘alainaa shabran
wa tsabbit aqdaamanaa wanshurnaa ‘alal qoumil kaafiriin.
Artinya: “Ya Tuhan kami,
limpahkanlah atas diri kami, serta teguhkanlah pendirian kami serta tolonglah
kami terhadap orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 250).
Demikianlah bacaan zikir
penenang hati dan doa, semoga bermanfaat.[]