Ady Setiawan: Menghidupkan Kembali Harapan Demokrasi di Brebes
Pasangan Ady Setiawan dan Waidin siap menghidupkan demokrasi di Kabupaten Brebes |
Pasangan Paramitha Widya Kusuma-Wurja hampir dipastikan menjadi calon tunggal, Ady Setiawan merasa ada yang perlu diperbaiki di Pilkada Brebes
BARISANNEWS.COM - Di siang hari yang tenang, Ady
Setiawan duduk di beranda rumahnya, ditemani secangkir teh hangat. Matanya
menerawang jauh, seolah mencari jawaban dari pertanyaan yang selama ini terus
menggema di benaknya: bagaimana bisa Kabupaten Brebes, tanah yang dicintainya,
berada di persimpangan demokrasi yang rapuh?
Ady Setiawan, yang dikenal sebagai sosok rendah hati dan
sederhana, mungkin tidak pernah membayangkan akan terjun ke dunia politik.
Sebagai tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah, ia lebih
dikenal melalui pengabdiannya dalam organisasi, khususnya saat menjabat sebagai
Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Jawa Tengah.
Saat ini, ia aktif sebagai pengurus Lembaga Kemaslahatan
Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU), dengan fokus pada kesejahteraan masyarakat.
Namun, sesuatu dalam dinamika Pilkada Brebes 2024 mengusik nuraninya.
"Kotak kosong dalam pilkada ini bukan sekadar pilihan
tanpa lawan. Ini adalah tanda bahwa demokrasi kita tengah menghadapi ujian
berat," ujarnya dengan nada penuh keprihatinan, Selasa (03/09/2024).
Bagi Ady, fenomena ini bukanlah hal sepele. Di balik
angka-angka dan statistik, ada masyarakat yang merasakan kekecewaan mendalam,
merasa suara mereka tak lagi dihargai.
Kabupaten Brebes, yang namanya berasal dari kata "bara"
dan "basah", menyiratkan makna tanah datar yang luas dan
subur.
Bagi Ady, tanah ini memiliki potensi yang begitu besar,
namun sayangnya, belum digarap maksimal.
Ketika mendengar bahwa pasangan Paramitha Widya Kusuma-Wurja
hampir dipastikan menjadi calon tunggal, Ady merasa ada yang perlu diperbaiki.
"Ini bukan hanya tentang siapa yang akan memimpin, tetapi bagaimana kita memulihkan kembali kepercayaan rakyat terhadap proses demokrasi," jelasnya, Selasa (03/09/2024).
Keputusan Ady untuk maju dalam Pilkada Brebes 2024 lahir
dari panggilan hati. Bukan karena ambisi pribadi, melainkan karena keyakinan
bahwa Brebes memerlukan pemimpin yang memahami kebutuhan rakyatnya.
"Saya tahu ini bukan jalan yang mudah. Tapi saya
percaya, dengan niat yang tulus, kita bisa membawa perubahan," kata Ady,
sambil tersenyum tipis.
Di tengah kesibukan mempersiapkan pencalonannya, Ady tidak
lupa untuk tetap dekat dengan masyarakat.
Ia kerap mengunjungi desa-desa, mendengarkan keluh kesah
warga, dan mencari tahu apa yang benar-benar mereka butuhkan.
"Mereka hanya ingin didengar, diakui, dan diperlakukan
dengan adil," ujarnya.
Sementara itu, Andri Yono, Ketua Partai Prima Kabupaten Brebes, yang sebelumnya mengkampanyekan kotak kosong sebagai bentuk protes, kini melihat harapan baru dengan kehadiran Ady.
"Kami sempat putus asa dengan kondisi demokrasi di
Brebes. Tapi dengan Ady maju, kami merasa ada harapan untuk perubahan,"
ungkap Andri, dengan nada yang lebih optimis.
Bagi banyak warga Brebes, Ady bukan sekadar kandidat. Ia
adalah simbol dari harapan yang kembali hidup. Seorang pemimpin yang datang
dari kalangan mereka, memahami perjuangan mereka, dan siap berjuang bersama
mereka.
“Pilkada Brebes 2024 bukan lagi sekadar ritual politik, tetapi sebuah kesempatan bagi masyarakat untuk menentukan masa depan mereka,” terangnya
Ketika malam tiba dan bintang-bintang mulai menghiasi langit Brebes, Ady Setiawan bersiap untuk esok hari. Di hadapannya, jalan yang panjang dan penuh tantangan sudah menanti.
Namun, dengan tekad yang kuat dan dukungan dari masyarakat, ia yakin Brebes bisa menjadi tanah yang lebih sejahtera dan adil bagi semua.
"Ini bukan akhir dari perjalanan, ini baru permulaan. Dan saya siap untuk berjalan bersama rakyat Brebes menuju masa depan yang lebih baik," pungkasnya, penuh keyakinan. []